Rifan Financindo Berjangka – Peluang Penurunan Suku Bunga The Fed

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Menurut CME Fed Watch Tool, pasar hanya melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 27% pada bulan Juni, turun dari perkiraan 50% pada minggu lalu dan 68% pada bulan lalu.

Namun, para analis mencatat bahwa meskipun Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat menunda dimulainya siklus pelonggaran moneternya, kecil kemungkinannya mereka akan menaikkan suku bunga lagi, yang berarti bahwa suku bunga riil masih dapat bergerak lebih rendah, yang merupakan kondisi positif bagi emas.

Meskipun emas masih mendapat dukungan yang baik, beberapa analis mengatakan reli tersebut menjadi terlalu berkepanjangan.

Saya pikir momentumnya masih kuat, tetapi pada saat yang sama, tidaklah benar untuk menjadi serakah, dan mengingat reli luar biasa yang kita lihat pada harga emas, kami pikir adalah bijaksana untuk membukukan keuntungan,” kata  Kepala Investasi di Zaye Capital Markets, Naeem Aslam.

Direktur dan Mitra Pendiri Metals Focus, Philip Newman mengatakan mungkin ada baiknya bagi investor untuk mengambil sebagian keuntungannya. Dia mengatakan pasar emas akan mengalami beberapa konsolidasi setelah rekor rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kami tidak memperkirakan akan terjadi kemunduran yang signifikan, namun menurut kami koreksi jangka pendek masuk akal pada level ini,” katanya.

Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank Ole Hansen mengatakan meskipun momentum harga sangat ekstrem, dia mengamati volatilitas baru-baru ini dan fokus pada tren yang lebih luas yang mendorong harga emas – RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

PT Rifan Financindo Berjangka – Walau Fed Galak, Emas Dunia Diramal Tembus US$2.400/onz

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Harga emas bertahan stabil pada karena permintaan safe-haven di tengah ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah mengimbangi bank sentral Amerika Serikat (AS) yang masih hawkish.

Berdasarkan Refinitiv pada perdagangan Selasa harga emas dunia di pasar spot sedikit berubah pada $2,382.72 per troy ons.

Sementara pada perdagangan pagi ini pukul 06.10 harga emas dunia di pasar spot terpantau menguat 0,10% ke US$2.385,19 per troy ons.

Data penjualan ritel AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Maret. Imbal hasil Treasury 10-tahun naik untuk hari kedua berturut-turut, membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.

Pasar berada dalam mode jeda dan menunggu situasi lain melemah akibat konfrontasi Israel-Iran ini. Anda akan melihat reli emas lainnya jika situasinya meningkat,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Jika konflik di Timur Tengah mereda, fokus pasar akan beralih ke The Fed. Sudah jelas bahwa The Fed tidak akan mampu menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, yang merupakan elemen bearish bagi pasar emas dan perak.

Laju harga emas dunia tertahan oleh komentar ketua The Fed Jerome Powell yang mengatakan perekonomian AS belum melihat inflasi kembali sesuai target bank sentral, hal ini menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga tidak akan segera terjadi dalam waktu dekat.

Data yang lebih baru menunjukkan pertumbuhan yang solid dan kekuatan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja, namun juga kurangnya kemajuan lebih lanjut sepanjang tahun ini karena kembalinya target inflasi 2%,” kata Ketua Fed dalam diskusi panel.

Senada dengan pernyataan pejabat bank sentral baru-baru ini, Powell mengindikasikan tingkat kebijakan saat ini kemungkinan besar akan tetap berlaku sampai inflasi mendekati target 2%.

Data terbaru jelas tidak memberikan kita kepercayaan yang lebih besar, dan malah menunjukkan bahwa kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan untuk mencapai kepercayaan tersebut,” katanya dalam forum bank sentral.

Powell menambahkan bahwa sampai inflasi menunjukkan kemajuan lebih lanjut, “Kita dapat mempertahankan tingkat pembatasan saat ini selama diperlukan.”

Deutsche Bank memperkirakan harga emas pada $2.400 per troy ons pada akhir tahun dan $2.600 pada bulan Desember 2025.

Kami pikir emas kemungkinan akan tetap berada pada posisi yang kuat karena setiap aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor awal akan digantikan oleh investasi dari mereka yang sejauh ini tidak berpartisipasi dalam langkah tersebut, namun secara filosofis setuju dengan arahnya,” tambah bank tersebut dalam sebuah pernyataan. catatan – PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia

PT Rifan Financindo – Mengukur Potensi Kilau Harga Emas Kala Konflik Timur Tengah Memanas

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Harga emas di pasar spot dibuka melesat ke kisaran US$2.372 per troy ons pada pembukaan perdagangan Senin sesaat setelah Iran menyerang balik Israel pada akhir pekan lalu. Analis melihat penguatan ini dapat terjadi hanya sesaat. Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan Iran secara tak terduga melakukan penyerangan langsung ke Israel pada hari Minggu, walaupun sebelumnya banyak pengamat yang mengatakan Iran akan melakukan penyerangan melalui pihak ketiga.

Namun, kata Ibrahim, apa yang terjadi saat ini di luar dugaan para pengamat. Bahkan, lanjutnya, Amerika Serikat juga terkejut. “Ini membuat harga minyak dunia dan emas akan menguat, sementara rupiah akan melemah

Dia melanjutkan, kemungkinan besar harga emas masih akan terus mengalami kenaikan, karena target emas saat ini ada di US$2.350 per troy ons. Apabila target tersebut telah tercapai, maka target selanjutnya bagi harga emas ada di US$2.400 per troy ons. Dengan dampak tensi politik yang tinggi di Timur Tengah, Ibrahim memperkirakan harga emas masih akan meluncur tinggi.

Sementara itu, untuk minyak mentah dia memperkirakan harga minyak mentah akan melambung lebih tajam lagi. Ibrahim memperkirakan kilang-kilang minyak di timur tengah kemungkinan akan berkurang produksinya.

Ada ketakutan jika yang diincar Israel adalah kilang-kilang minyak di Iran, sehingga kebutuhan produksi untuk pemenuhan negara anggota OPEC akan mengalami penurunan dan akan membuat harga minyak mentah akan mendidih dan menyentuh level US$100 per barrel di tahun 2024,” tuturnya.

Meski demikian, lanjut Ibrahim, Iran telah membuat pernyataan tidak akan lagi melakukan penyerangan. Serangan drone minggu malam merupakan balasan dari tewasnya dua jendral di kantor konsulat di Suriyah. “Artinya kenaikan harga emas dan minyak hanya sesaat saja. Pada 2025 kemungkinan harga emas kembali ke US$2.100,” ucapnya – PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bisnis.com

PT Rifan Financindo – Harga Emas Tembus ATH Lagi, Efek Ekspektasi The Fed Pangkas Suku Bunga Juni 2024

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Harga emas mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa didorong oleh ekspektasi bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang semakin dekat pada pemangkasan suku bunga dan faktor geopolitik. Berdasarkan data Bloomberg, pada awal Senin harga emas batangan telah melonjak hingga US$2.259,69 per troy ounce, meningkat 1,3% dari penutupan Kamis (27/3) setelah mencapai serangkaian puncak dalam beberapa sesi terakhir.

Data inflasi, dan khususnya komentar Powell, telah memberikan dorongan lebih lanjut terhadap emas, dengan pasar menjadi semakin yakin bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni,” jelas kepala strategi komoditas di ING Groep NV, Warren Patterson. Sejumlah faktor positif telah mendorong kenaikan harga emas batangan sekitar 14% sejak pertengahan Februari 2024. Prospek pelonggaran moneter dari bank-bank sentral utama, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan Ukraina juga meningkatkan kenaikan tersebut.

Kemudian, terdapat juga pembelian besar-besaran oleh bank sentral, khususnya dari China. Konsumen di Negeri tersebut juga membeli emas batangan. Ukuran inflasi yang mendasari pilihan The Fed telah menurun pada Februari 2024, sehingga memungkinkan pengurangan pada biaya pinjaman meskipun bank sentral AS telah bersikap hati-hati.

Setelah angka inflasi, Ketua The Fed Jerome Powell menuturkan bahwa angka-angka tersebut sesuai dengan ekspektasinya dan pihaknya tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga. Pasar swap memperkirakan peluang pemotongan suku bunga The Fed pada Juni 2024 sebesar 61%. Angka ini meningkat dari 57% pada Kamis.

Suku bunga yang lebih rendah biasanya berdampak positif bagi emas. Di lain sisi, berbagai prospek positif terhadap emas dilontarkan oleh banyak bank terkemuka. JPMorgan Chase & Co, misalnya, pada April 2023 lalu menuturkan bahwa emas merupakan pilihan nomor satu di pasar komoditas dan harganya mungkin mencapai US$2.500 per ounce pada tahun ini. Kemudian, Goldman Sachs Group juga menuturkan bahwa pihaknya melihat potensi emas mencapai US$2.300 per ounce, menyoroti manfaat dari suku bunga yang lebih rendah.

Untuk harga terkini, berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot menguat 1,59% atau 35,44 poin ke US$2.265,31 per troy ounce pada pukul 11.05 WIB. Harga emas berjangka Comex kontrak Juni 2024 juga mengalami penguatan sebesar 2,10% atau 47 poin ke US$2.285,40 per troy ounce pada pukul 11.00 WIB – PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bisnis.com

PT Rifan – Harga Emas Sedang Menjulang Tinggi Ke Rekor Termahal Sepanjang Masa

PT RIFAN BANDUNG – Harga emas yang mencapai rekor tanpa adanya indikasi data signifikan membuat pelaku pasar bertanya-tanya. Commerzbank mengatakan bahwa tingginya kenaikan harga emas pada Maret masih menjadi misteri. Terlebih, harga emas naik di tengah masih hawkishnya pernyataan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Commerzbank mencatat bahwa kenaikan logam tersebut sejak awal bulan, sekitar 5-8%, masih menjadi misteri. Di sisi lain, Commerzbank memandang bahwa ada potensi terbatas untuk keuntungan lebih lanjut.

“Sulit untuk menemukan penjelasan yang meyakinkan untuk kemajuan ini. Harapan pemotongan suku bunga AS, yang telah menjadi pendorong utama harga emas selama setahun setengah terakhir, sedikit meningkat di paruh pertama Maret, tetapi tidak cukup untuk menjelaskan besarnya pemulihan emas,” tulis para analis yang dikutip dari Reuters.

Harga emas mengawali perdagangan pekan ini dengan kembali menguat dan mencetak rekornya lagi hari ini.

Pada perdagangan Senin (1/4/2024) per pukul 05:28 WIB, harga emas di pasar spot menguat 0,41% di posisi US$ 2.241,55 per troy ons. Harga tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang masa sementara. Harga emas masih bisa terbang atau melemah menjelang penutupan nanti malam.

Pada perdagangan Kamis pekan lalu (28/3/2024), harga emas ditutup di posisi US$ 2.232,38 per troy ons. Harganya terbang 1,75%.
Harga penutupan kemarin adalah yang tertinggi sepanjang masa. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, emas juga ditutup di level US$ 2.200 di harga penutupan.
Sebelumnya, pada 21 Maret 2024, emas memang menyentuh level US$ 2.200 tetapi hanya terjadi di intraday.

Sepanjang Maret 2024, rekor harga emas sudah terpatahkan sebanyak 10 kali karena harga terus melonjak.

Sepanjang pekan lalu, harga emas dunia terpantau melonjak 3,15% secara point-to-point. Sedangkan selama sebulan terakhir, harga emas dunia sudah melejit 9,26%.

Harga emas kembali terbang pada pagi hari ini karena data inflasi AS yang sesuai harapan. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) –  tidak termasuk makanan dan energi- pada Februari 2024 tercatat 2,8% secara tahunan dan naik 0,3% dari bulan lalu. Kedua angka tersebut sesuai dengan perkiraan Dow Jones.

Termasuk biaya pangan dan energi yang berfluktuasi, angka utama PCE menunjukkan kenaikan sebesar 0,3% pada bulan ini dan 2,5% pada tingkat 12 bulan, dibandingkan perkiraan sebesar 0,4% dan 2,5%.

Meskipun The Fed mempertimbangkan kedua ukuran tersebut ketika membuat kebijakan, mereka menganggap inflasi inti sebagai ukuran yang lebih baik untuk mengukur tekanan inflasi jangka panjang. The Fed menargetkan inflasi tahunan sebesar 2%, sementara inflasi PCE inti belum pernah berada di bawah level tersebut dalam tiga tahun – PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia

PT Rifan Financindo Berjangka – Imbal Hasil Treasury AS Selasa Turun Terpicu Pernyataan Dovish Pejabat Fed

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Imbal hasil Treasury AS turun pada hari Selasa terdukung pernyataan dovish pejabat The Fed.

Imbal hasil Treasury 10 tahun turun sekitar 2 basis poin menjadi 3,933%, setelah jatuh di bawah 4% pada hari Kamis dan mencapai titik terendah sejak Juli.

Imbal hasil Treasury 30 tahun juga turun sekitar 3 basis poin menjadi 4,041%, sedangkan imbal hasil pada tenor 2 tahun tercatat turun lebih dari 1 basis poin menjadi 4,444%.

Pernyataan dovish pejabat The Fed menekan imbal hasil Treasury AS. Presiden Fed Richmond, Barkin, menyatakan The Fed akan menurunkan suku bunga jika kemajuan inflasi baru-baru ini terus berlanjut.

Imbal hasil Treasury telah turun dari level tertingginya setelah The Fed pekan lalu mengindikasikan tiga kemungkinan penurunan suku bunga pada tahun 2024. Pergerakan dovish yang tidak terduga mendorong penurunan tajam dalam imbal hasil obligasi 10-tahun karena investor meningkatkan spekulasi terhadap pelonggaran kebijakan moneter yang lebih cepat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, imbal hasil dapat bergerak lemah, namun jika malam nanti data Consumer Confidence dan Existing Home Sales AS terealisir naik, akan menguatkan imbal hasil Treasury AS – PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

PT Rifan Financindo – Harga Emas Hari Ini, Menanti Risalah The Fed

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Harga emas global hari ini diprediksi akan menguat terdorong oleh ekspektasi pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Tim analis Monex Investindo Futures menilai harga emas gagal menguat pada perdagangan kemarin meski indeks dolar tampak babak belur, merosot hingga 373 poin ke 103,078, atau level terendah sejak akhir Agustus 2023. “Penurunan indeks dolar AS tersebut seharusnya menjadi kabar baik bagi emas, apalagi dipicu oleh ekspektasi bank sentral AS [The Fed] tidak akan menaikkan suku bunga lagi. Ekspektasi tersebut juga seharusnya mendukung kenaikan emas,” tulis analis Monex dalam risetnya, Selasa.

Beberapa faktor tersebut, lanjut Monex, termasuk imbal hasil obligasi pemerintah AS yang menurun lagi tentunya bisa memberikan sentimen positif bagi emas pada perdagangan sesi Asia hari ini.

Analis Komoditas TD Securities Bart Melek mengatakan The Fed diperkirakan akan mempertahankan narasinya bahwa kebijakan moneter cenderung bergantung pada inflasi dan akan mempertahankan kenaikan suku bunga selama diperlukan. Adapun risalah pertemuan The Fed akan dirilis pada Selasa waktu setempat.

Data ekonomi AS minggu lalu menghidupkan kembali harapan bahwa The Fed dapat mulai melonggarkan kondisi moneternya lebih cepat dari perkiraan setelah pasar tenaga kerja melambat dan laporan inflasi yang lebih lemah dari perkiraan. Suku bunga yang lebih rendah memberikan tekanan pada dolar AS dan imbal hasil obligasi, sehingga meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Kenaikan logam mulia telah kehilangan momentum dan membutuhkan dorongan fundamental yang segar,” tulis analis di Kitco Metals dalam sebuah catatan. Meningkatnya imbal hasil obligasi AS mengalahkan melemahnya dolar AS dan harga minyak mentah yang lebih tinggi membuat pembeli emas dan perak gelisah. Dolar tergelincir 0,5% pada Senin ke level terendah dalam lebih dari 2,5 bulan terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, sehingga membatasi penurunan emas – PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bisnis.com

Rifan Financindo – Bursa Wall Street Rabu Ditutup Naik Setelah Data PPI Oktober Menurun

RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Bursa saham AS ditutup naik pada hari Rabu, dengan S&P 500 dan Dow Jones Industrials membukukan level tertinggi dalam 2-1/2 bulan dan Nasdaq 100 mencatat level tertinggi dalam 3-3/4 bulan, melanjutkan reli tajam pada hari Selasa data PPI bulan Oktober menurun memperlihatkan tekanan harga terus mereda. Namun kenaikan imbal hasil Treasury AS membatasi kenaikan saham.

Indeks S&P 500 ditutup naik +0,16%, Indeks Dow Jones Industrials ditutup naik +0,47%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup naik + 0,03%.

Data PPI bulan Oktober di AS turun menjadi +1,3% tahun/tahun dari +2,2% tahun/tahun di bulan September, lebih lemah dari ekspektasi +1,9% tahun/tahun. Selain itu, PPI bulan Oktober di luar pangan dan energi turun menjadi +2,4% y/y, dari +2,7% y/y di bulan September, lebih lemah dari ekspektasi tidak ada perubahan di +2,7% y/y dan kenaikan terkecil dari tahun ke tahun dalam 2-3/4 tahun.

Penjualan ritel AS bulan Oktober turun -0,1% bulan/bulan, penurunan yang lebih kecil dari ekspektasi -0,3% bulan/bulan. Selain itu, penjualan ritel bulan Oktober selain otomotif secara tak terduga naik +0,1% bulan/bulan, lebih kuat dari ekspektasi penurunan -0,2% bulan/bulan.

Kondisi bisnis umum survei manufaktur November Empire AS naik +13,7 ke level tertinggi 7 bulan di 9,1, lebih kuat dari ekspektasi -3,0.

Saham-saham juga mendapat dukungan terhadap berkurangnya kemungkinan penutupan pemerintah AS setelah DPR pada Selasa malam menyetujui rancangan undang-undang pendanaan pemerintah sementara yang akan mendanai beberapa bagian pemerintahan hingga 19 Januari dan bagian lainnya hingga 2 Februari. diperkirakan akan lulus.

Sisi positifnya untuk saham, Target melonjak lebih dari +18% setelah melaporkan EPS yang disesuaikan pada Q3 jauh di atas konsensus. Selain itu, Catalent naik lebih dari +10% setelah melaporkan pendapatan bersih Q1 yang lebih kuat dari perkiraan dan memperkirakan pendapatan bersih tahun 2024 di atas konsensus. Selain itu, Grup Expedia ditutup naik lebih dari +6% setelah Reuters melaporkan bahwa ValueAct Capital Management telah mengambil saham di perusahaan tersebut.

Di sisi negatifnya, produsen obat-obatan defensif dan saham-saham layanan kesehatan berada di bawah tekanan dengan reli pada hari Rabu di pasar yang lebih luas. Selain itu, TJX Cos ditutup turun lebih dari -3% setelah memperkirakan penjualan sebanding Q4 di bawah konsensus.

Pasar memperhitungkan peluang 0% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 12-13 Desember FOMC dan peluang 0% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 30-31 Januari 2024.
Pasar kemudian memperhitungkan peluang sebesar 25% untuk penurunan suku bunga sebesar -25 bp pada pertemuan FOMC tanggal 19-20 Maret 2024 dan peluang sebesar 70% untuk penurunan suku bunga sebesar -25 bp pada pertemuan 30 April-1 Mei 2024.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS dan Eropa pada hari Rabu bergerak lebih tinggi. Imbal hasil T-note 10-tahun pulih dari level terendah 1-1/2 bulan di 4.424% dan berakhir naik +8.2 bp pada 4.529%. Yield obligasi Jerman bertenor 10 tahun naik dari level terendah dalam 2 bulan di 2.567% dan naik +4.4 bp menjadi 2.644%. Imbal hasil (yield) emas Inggris tenor 10-tahun pulih dari level terendah 5-1/2 bulan di 4,121% dan berakhir naik +7,5 bp pada 4,227%.

Target (TGT) ditutup naik lebih dari +18% memimpin peraih keuntungan di S&P 500 setelah melaporkan EPS yang disesuaikan pada Q3 sebesar $2,10, jauh di atas konsensus $1,47. Pengecer besar lainnya bergerak lebih tinggi karena berita tersebut, dengan Best Buy (BBY) ditutup lebih dari +3%, dan Dollar General (DG), Dollar Tree (DLTR), dan Walmart (WMT) ditutup naik lebih dari +1%.

VF Corp (VFC) ditutup naik lebih dari +14% setelah JPMorgan Chase meningkatkan sahamnya menjadi netral dari underweight.

Catalent (CTLT) ditutup naik lebih dari +11% setelah melaporkan pendapatan bersih Q1 sebesar $982 juta, lebih kuat dari konsensus sebesar $936,2 juta, dan memperkirakan pendapatan bersih tahun 2024 sebesar $4,30 miliar-$4,50 miliar, titik tengah di atas konsensus $4,36 miliar.

Grup Expedia (EXPE) ditutup naik lebih dari +6% setelah Reuters melaporkan bahwa ValueAct Capital Management telah mengambil saham di perusahaan tersebut.

Saham China yang terdaftar di AS bergerak lebih tinggi setelah JD.com melaporkan pendapatan bersih Q3 sebesar 247.70 bi
triliun yuan, lebih baik dari konsensus sebesar 246,59 miliar yuan. Hasilnya, JD.com (JD) ditutup naik lebih dari +6% dan memimpin peraih keuntungan di Nasdaq 100. Selain itu, Baidu (BIDU), Alibaba Group Holding (BABA), dan PDD Holdings (PDD) ditutup naik lebih dari + 3%.

Walt Disney (DIS) ditutup naik lebih dari +3% menjadi pemimpin peraih keuntungan di Dow Jones Industrials setelah Activist Spotlight melaporkan bahwa ValueAct Capital Management telah mengambil alih saham di perusahaan tersebut.

Charles River Laboratories (CRL) ditutup naik lebih dari +5% di tengah tanda-tanda pembelian orang dalam setelah pengajuan SEC menunjukkan CEO Foster membeli $1 juta saham pada hari Selasa.

Goodyear Tire & Rubber (GT) ditutup naik lebih dari +2% setelah perusahaan tersebut secara aktif mencari alternatif strategis untuk bisnis bahan kimia dan bisnis ban peralatan off-the-road.

Generac Holdings (GNRC) ditutup naik lebih dari +1% setelah Bank of America Global Research meningkatkan sahamnya menjadi netral dari kinerja buruk.

Produsen obat-obatan defensif dan saham layanan kesehatan berada di bawah tekanan dengan reli pada hari Rabu di pasar yang lebih luas. Vertex Pharmaceuticals (VRTX) ditutup turun lebih dari -5% memimpin penurunan di S&P 500 dan Nasdaq 100. Selain itu, Ely Lilly (LLY) ditutup turun lebih dari -3%, dan Cigna Group (CI) ditutup turun lebih dari -2 %. Selain itu, McKesson Corp (MCK), Cardinal Health (CAH), dan Elevance Health (ELV) ditutup turun lebih dari -1%. Terakhir, Merck & Co (MRK) ditutup turun -0,8% memimpin penurunan di Dow Jones Industrials.

TJX Cos (TJX) ditutup turun lebih dari -3% setelah memperkirakan penjualan sebanding Q4 naik 3%-4%, titik tengah di bawah konsensus 3.9%.

Global-e Online (GLBE) ditutup turun lebih dari -27% setelah melaporkan pendapatan Q3 sebesar $133,6 juta, lebih lemah dari konsensus sebesar $141,3 juta, dan memangkas perkiraan pendapatan setahun penuh menjadi $563 juta-$571 juta dari perkiraan sebelumnya sebesar $570 juta-$596 juta, di bawah konsensus sebesar $588 juta.

Palo Alto Networks (PANW) ditutup turun lebih dari -1% karena likuidasi jangka panjang menjelang hasil pendapatan Q3 setelah penutupan hari Rabu setelah rekannya Fortinet memperingatkan tentang perlambatan belanja awal bulan ini.

Synchrony Financial (SYF) ditutup turun lebih dari -1% setelah melaporkan pembebanan biaya yang disesuaikan karena persentase rata-rata piutang pinjaman naik menjadi 5,6% di bulan Oktober dari 4,4% di bulan September.

Fastenal (FAST) ditutup turun lebih dari -1% di tengah tanda-tanda penjualan orang dalam setelah pengajuan SEC menunjukkan CEO dan Presiden Florness menjual $1.2 juta saham pada hari Selasa.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Wall Street akan mencermati pernyataan beberapa pejabat The Fed, yang jika mendukung untuk menghentikan kenaikan suku bunga, akan dapat menguatkan bursa Wall Street – RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

PT Rifan Financindo Berjangka – Kilau Harga Emas Berpotensi Terus Menguat Berkat Melandainya Inflasi AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Harga emas mengalami penguatan berkat pelambatan inflasi AS pada Oktober. Analis melihat kilau logam mulia masih akan terus bersinar dalam beberapa waktu ke depan. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot menguat 0,29% ke level US$1.970 per troy ons. Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer menyebutkan, kenaikan harga emas dipicu oleh data inflasi konsumen AS yang dirilis pada Oktober 2023. Data menunjukkan inflasi AS yang melandai ke 3,2% secara tahunan atau year-on-year (YoY), lebih rendah dibandingkan bulan September, sebesar 3,7% (YoY). Bahkan, angka tersebut masih di bawah ekspektasi pasar yang sebesar 3,3%. “Berita inflasi AS yang dirilis menjadi pemicu utama penguatan emas. Dalam situasi di mana inflasi AS melandai, pergerakan emas cenderung menguat, sementara nilai Dolar AS cenderung melemah. Selain itu, bahwa kondisi ini akan berlanjut, dan hari ini dapat menjadi sambungan dari tren penguatan yang telah terlihat.” kata Fischer.

Data secara bulanan menunjukkan, inflasi AS stagnan dan mencapai 0%. Sedangkan inflasi inti yang tidak termasuk makanan dan energi turun 4% (YoY) dibandingkan bulan September sebesar 4,1%. Penurunan tersebut pun disambut baik oleh para pelaku pasar global, karena dengan begitu bank sentral AS (The Fed) kemungkinan akan melonggarkan kebijakan moneternya lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya.

Bahkan, para pelaku pasar memperkirakan The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada Mei 2024. CME FedWatch tool mencerminkan peluang 100% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga di level yang sama pada Desember, atau meningkat dari 86% sebelum laporan inflasi. Reaksi pasar terhadap data inflasi AS terlihat dari indeks dolar yang turun ke 104,08 pada perdagangan Selasa (14/11/2023). Angka tersebut merupakan level terendah sejak 31 Agustus 2023. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun pun melemah 4,45%, level terendah sejak 22 September 2023. Di sisi lain, Shutdown Government AS tengah menjadi sorotan. Dampak dari ketidakpastian tersebut, menurut Fischer akan mendorong pergerakan emas ke arah positif. Ketidakpastian politik dan ekonomi cenderung membuat investor mencari perlindungan dalam aset yang lebih aman, seperti emas. Tidak hanya itu, konflik Timur Tengah dan faktor geopolitiknya juga secara historis mendorong kenaikan harga emas. Fischer memprediksi bahwa hal itu akan memberikan dorongan yang positif juga bagi logam mulia. Fischer melihat, secara keseluruhan, perubahan tren yang signifikan dalam pergerakan emas (XAUUSD). prospek kenaikan harga emas semakin mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan. Investor dapat melihat peluang untuk beralih ke emas sebagai bentuk perlindungan dan potensi keuntungan – PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bisnis.com

PT Rifan Financindo – Harga Emas Tinggalkan Level US$2.000, Pasar Menunggu Pidato The Fed

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Harga emas melemah pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat lantaran imbal hasil obligasi pemerintah AS naik. Investor juga cenderung hati-hati saat mereka bersiap menghadapi pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada pekan ini untuk mendapatkan kejelasan mengenai arah suku bunga AS. Harga emas di pasar spot turun 0,7% menjadi US$1,979.19 per troy ounce pada perdagangan Senin, setelah naik di atas level utama US$2.000 pada Jumat.

Emas berjangka AS ditutup 0,5% lebih rendah pada $1,988.60 per troy ounce. “Selera risiko sedikit lebih baik dan tidak ada perkembangan besar yang mengejutkan dari perang Israel-Hammas, dan hal ini menghilangkan sedikit penawaran safe-haven untuk emas dan perak,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, mengutip Reuters

Indeks-indeks utama Wall Street berubah negatif setelah naik tipis sebelumnya, sementara imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik, karena investor terus memantau setidaknya sembilan anggota Fed yang akan menyampaikan pidato minggu ini, termasuk Jerome Powell pada 9 November 2023. Para investor memperkirakan 90% kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada Desember 2023, menurut alat pengukur CME FedWatch.

Peningkatan pasar emas dan perak memiliki sedikit amunisi karena ekspektasinya adalah tidak akan ada kenaikan suku bunga lebih lanjut, yang menekan dolar AS,” tambah Wyckoff. Emas sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS karena meningkatkan opportunity cost memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. Menurut Heraeus Metals, agar emas dapat bergerak secara berkelanjutan di atas US$2.000 per troy ounce, mungkin diperlukan sinyal yang lebih jelas dari The Fed bahwa pemotongan suku bunga akan dilakukan, dan kembalinya investor ke exchange-traded-funds (ETF).

Adapun berdasarkan data CFTC, para spekulan menaikkan posisi net long mereka di emas berjangka Comex sebanyak 15.661 kontrak menjadi 106.343 dalam pekan yang berakhir 31 Oktober 2023. Sementara itu, harga logam mulia lain seperti perak turun 0,6% menjadi US$23,05 per ounce, platinum merosot 2,5% menjadi US$906,86, dan paladium turun 1,9% menjadi US$1,098.54 pada perdagangan Senin, keduanya mencatat penurunan harian terbesar sejak Oktober 2023 – PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bisnis