PT Rifan Financindo – Harga Emas Masih Berpeluang Naik

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Pergerakan harga emas belakangan ini sangat tergantung kepada pasar saham dan para analis dengan hati-hati mengawasi potensi pergerakan ke uang tunai apabila ada aksi jual di pasar yang utama.

Harga emas telah terus diperdagangkan diantara $1,900 – $2,000 per ons, berkonsolidasi mencari kesempatan naik pada pergerakan berikutnya. Pada saat ini, emas berjangka kontrak bulan Desember di Comex diperdagangkan di $1,950.80, naik sekitar 0.46% sehari.

Salah satu katalisator utama pasar metal saat ini adalah pasar saham sampai kepada pemilihan presiden. Valuasi saham adalah mengenai pertimbangan bahwa ekonomi masih dalam tahap awal dari pemulihan. Minggu ini emas masih bisa naik dengan pertimbangan pasar saham akan naik, paling tidak bertahan. Jika ternyata pasar saham terpukul dan terjadi aksi jual, maka hal ini akan negatip bagi pasar metal dan akan menyeret harga emas turun. Jika pasar saham terpukul hebat, orang akan bisa lari ke uang tunai menjelang pilpres di AS.

Hal kritikal lainnya sebelum pilpres adalah paket stimulus fiskal dari pemerintah. Tanpa paket stimulus fiskal dari pemerintah, pasar akan menjadi gelisah dalam melakukan valuasi saham. Powell sedikit lemah dalam memaksa pemerintah untuk menambah lebih banyak stimulus ke dalam ekonomi, sehingga kelihatannya bisa tidak terjadi sebelum pilpres berlangsung. Namun jika paket stimulus keluar, hal ini positip bagi pasar saham dan metal, harga akan naik.

Dengan mendekatnya pemilihan presiden pada tanggal 3 November, volatilitas pasar saham dan metal akan mengalami kenaikan. Para trader atau investor mungkin akan takut dengan ketidakpastian apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dan mengambil uang tunainya sambil menunggu hasil dari pilpres menjadi jelas.

Ketidakpastian politik cenderung menguntungkan bagi emas, namun apabila diikuti dengan kerusuhan dan kekacauan likuiditas, hal ini tidak akan baik buat apapun. Orang akan lari ke uang tunai.

Sepanjang harga emas bisa bertahan di $1,925, emas kemungkinan akan bisa naik sampai ke waktu pilpres berlangsung dengan syarat pasar saham tidak terpukul lebih dari 5%.

Para analis di pasar emas juga memperhatikan kenaikan kasus virus corona di Eropa yang sudah memberikan tanda bahaya, yang bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap pemulihan ekonomi dan pasar saham. Namun kebanyakan orang tidak yakin bahwa kenaikan kasus ini akan membawa kepada penutupan yang signifikan seperti sebelumnya di bulan Maret. Meskipun demikian segalas sesuatu mungkin saja berubah dengan cepat.

Dari data makro ekonomi, trader menunggu angka order “durable goods” untuk bulan Agustus, apakah tidak turunnya bantuan pemerintah membebani investasi? Klaim pengangguran juga diperhatikan pasar apalagi keluarnya pada minggu dimana survey NFP berlangsung. Angka yang positip akan menaikkan USD dan menurunkan harga emas.

Selama dua minggu ini pasar emas telah memasuki fase konsolidasi, yang menunjukkan emas sedang bersiap naik lebih tinggi. Sepanjang stimulus global masih bekerja, sulit untuk melihat harga emas turun jauh dalam jangka waktu yang lama.

Jika pasar saham bagus pada minggu ini, dan harga emas bisa melewati “resistance” di $1,960, harga emas bisa naik ke $1,975 per ons dan bisa ditembus naik lebih tinggi lagi ke $2,000. Namun jika terjadi aksi jual saham, emas akan harus bertahan di “support” $1,925, yang apabila bisa dilewati akan lanjut turun ke $1,900 dan bahkan bisa sampai ke $1,875 – PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Leave a comment