Rifan Financindo Berjangka – Emas vs Bitcoin vs Dolar AS, Mana Yang Paling Cuan Bulan Ini?


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Dalam beberapa pekan terakhir, kenaikan yield (obligasi) Treasury Amerika Serikat (AS) yang mencapai level tertinggi dalam satu tahun terakhir menjadi isu pelaku pasar. Kenaikan yield Treasury tersebut tentunya mempengaruhi aset-aset lainnya.

Dolar AS menjadi salah satu yang diuntungkan, sebab kenaikan yield tersebut terjadi akibat ekspektasi pemulihan ekonomi serta kenaikan inflasi di Negeri Paman Sam.

Sepanjang bulan Maret hingga Selasa, dolar AS menguat 1,3% melawan rupiah. Sementara itu, emas menjadi aset yang terpukul di bulan ini. Pada 8 Maret lalu emas dunia sempat merosot ke US$ 1.681,24/troy ons, merosot 3%. Level tersebut merupakan yang terendah dalam 9 bulan terakhir.

Tetapi setelahnya, meski setelahnya perlahan mulai rebound. Pada periode 1 – 17 Maret, emas dunia menguat tipis 0,63%. Sementara itu harga emas Antam pada periode tersebut menguat lebih dari 1%.

Kenaikan harga emas Antam lebih tinggi dari emas dunia, sebab terbantu pelemahan rupiah.

Emas dunia merupakan acuan emas Antam. Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, ketika rupiah melemah maka harganya akan lebih mahal ketika dikonversi. Oleh karena itu, harga emas Antam kenaikannya lebih tinggi ketimbang emas dunia.

Sementara itu, bitcoin yang digadang-gadang sebagai emas digital justru melesat di bulan ini, bahkan

yang dicapai pada Sabtu 13 Maret lalu. Sementara pada periode 1 – 17 Maret, bitcoin meroket lebih dari 33%.

Di sisa bulan ini, penguatan bitcoin masih berpotensi berlanjut, sebab sedang mendapat angin segar yang bisa membuatnya diterima semakin luas. Salah satu bank raksasa Amerika Serikat (AS), Morgan Stanley, dalam layanan wealth management, menawarkan akses ke bitcoin kepada para nasabah yang kaya raya.

Kabar tersebut dilaporkan CNBC International Rabu yang mengutip dari seorang sumber yang menolak untuk dipublikasikan indentitasnya.

Meroketnya harga bitcoin memang menarik perhatian bank-bank besar di Negeri Paman Sam. Apalagi setelah investor institusional hingga perusahaan besar semacam Tesla mulai masuk pasar bitcoin.

Namun, Morgan Stanley menjadi bank besar pertama di AS yang memberikan layanan bitcoin ke nasabahnya. Meski tidak semua nasabah, bahkan yang kaya, bisa mendapatkan layanan tersebut. Morgan Stanley baru akan memberikan akses kepada nasabah dengan “toleransi risiko yang agresif” yang memiliki dana yang dikelola perusahaan minimal US$ 2 juta.

Selain itu, Morgan Stanley juga menerapkan aturan yang ketat, investasi di bitcoin dibatasi maksimal 2,5% dari dana yang dimiliki.

Sementara itu, baik dolar AS dan emas pergerakannya masih akan dipengaruhi arah yield Treasury – RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Leave a comment