Harapan virus covid-19 akan dapat dikendalikan di Cina pupus sudah, di kala infeksi virus menyebar dengan cepat di seluruh dunia, negara-negara di dunia mulai menimbun peralatan medis dan investor mengalihkan asetnya ke tempat yang dianggap lebih aman di tengah ekspektasi resesi global.
Dilansir Reuters, bursa saham dunia akan mencatatkan pekan terburuknya sejak terjadi krisis keuangan global pada tahun 2008 setelah gangguan virus terhadap perjalanan internasional dan jaringan pasokan memicu kekhawatiran resesi di Amerika Serikat dan kawasan Eropa.
Pasar saham di AS jatuh ke wilayah koreksi dengan indeks acuan S&P 500 anjlok lebih dari 4% pada Kamis setempat, memperpanjang penurunan yang sekarang telah memangkas nilainya lebih 10% dari puncak penutupan pada 19 Februari. Bursa saham Asia juga mengikuti kejatuhan saham-saham di Wall Street Jumat pagi.
Cina – disinyalir tempat virus bermula akhir tahun lalu – melaporkan 327 kasus baru pada hari Jumat, tingkat terendah sejak 23 Januari.
Tetapi dengan infeksi baru yang dilaporkan di seluruh dunia sekarang melampaui jumlah infeksi di Cina, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa negara-negara harus bersiap.
Angka menunjukkan sekitar 10 negara melaporkan kasus virus pertama dalam 24 jam terakhir, termasuk Nigeria, negara terpadat di Afrika dan kasus pertama di sub-Sahara Afrika.
Bank investasi AS, BofA memangkas perkiraan pertumbuhan dunianya ke level terendah sejak puncak krisis keuangan 2008, dan lembaga pemeringkat Moody’s mengatakan pandemi virus covid-19 akan memicu resesi global dan AS di paruh pertama tahun ini.
Sumber : investing.com
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA CAB BANDUNG 