PT Rifan – Letoy 0,4% di Oktober, Jangan Kaget Jika Harga Emas Meledak

PT RIFAN BANDUNG – Harga emas dunia melemah tipis sepanjang bulan Oktober, bahkan rentang pergerakannya juga tidak terlalu lebar. Namun, pergerakan di bulan Oktober bisa menjadi sinyal harga emas akan meledak di bulan Ini.

Melansir data Refinitiv, emas dunia melemah 0,4% ke US$ 1.877,95/troy ons sepanjang bulan Oktober, dengan rentang pergerakan berada di kisaran US$ 1.867 sampai US$ 1.932/troy ons.

Posisi emas juga cukup jauh, sekitar 9%, dari rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons yang dicapai pada 7 Agustus lalu.

Minimnya pergerakan emas tidak lepas dari tarik ulur pembahasan stimulus fiskal jilid II di Amerika Serikat (AS). Stimulus fiskal merupakan salah satu “bahan bakar” yang membawa emas melesat hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada awal Agustus lalu.

Pada pertengahan Oktober lalu, sempat muncul harapan akan cairnya stimulus fiskal di AS setelah ketua House of Representative (DPR) Nancy Pelosi melakukan perundingan yang cukup intensif dengan Menteri Keuangan Stephen Mnuchin.

Harga emas pun kembali ke atas US$ 1.900/troy ons. Namun hingga kini stimulus tak kunjung cair, emas akhirnya melemah di pekan terakhir bulan Oktober.

Stimulus yang batal cair diperburuk dengan maraknya lockdown di negara-negara Eropa yang membuat emas semakin tertekan.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada hari Rabu lalu mengumumkan lockdown di seluruh negara mulai Jumat ini. Lockdown kali ini sedikit berbeda dengan bulan Maret lalu, kali ini sekolah dan pabrik yang masih diizinkan tetap buka.

Situasinya sangat buruk khususnya untuk usaha kecil dan menengah, sebab mereka harus tutup saat waktu yang penting dalam setahun, yakni sebelum liburan, kata Tomasz Michalski, profesor ekonomi di sekolah bisnis HEC Paris.

Banyak usaha kecil dan menengah penjualan besarnya terjadi periode Oktober-Desember. Penjualan mereka akan kembali diambil oleh supermarket dan perusahaan ritel online raksasa,”katanya.

Sementara itu motor utama perekonomian Eropa, Jerman, juga mengumumkan lockdown. Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengumumkan “light lockdown“, dimana bar, restaurant, tempat olah raga, serta bioskop kembali dilarang beroperasi.

Sekolah, hingga hotel untuk perjalanan bisnis masih tetap dibuka, toko-toko juga masih beroperasi tetapi dengan jumlah pengunjung yang dibatasi.

Light Lockdown yang dilakukan Jerman diperkirakan membuat pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2020 berkontraksi setidaknya 0,5% quarter-to-quarter (QtQ).

Kebijakan lockdown akan menyebabkan kontraksi produk domestic bruto (PDB) di kuartal IV-2020 setidaknya 0,5% QtQ. Bisnis hospitality sekali lagi yang akan paling terpukul, kata analis Deutsche Bank dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International.

Lockdown tersebut dilakukan guna meredam penyebaran penyakit akibat virus corona (Covid-19), tetapi dampaknya tentu membuat pemulihan ekonomi berjalan lambat, bahkan terancam merosot lagi. Aksi jual terjadi di pasar saham, yang turut menyeret harga emas dunia, sama seperti bulan Maret lalu.

Alhasil, sepanjang pekan lalu emas melemah 1,25%, yang membuat kinerjanya menjadi negatif sepanjang bulan Oktober – PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia.com

Leave a comment